'benteng takesi' yang menutupi pantai muara cikaso |
Kabupaten Sukabumi, [Suara Karya]
Panorama Pantai Selatan di Kecamatan Tegal Buleud, Kabupaten
Sukabumi, kini tidak bisa dinikmati lagi pengunjung. Pasalnya, pantai itu
tertutup dinding pagar beton.
Tinggi pagar beton yang dijuluki "Benteng Takesi " itu,
menurut sejumlah warga di Kecamatan Tegal Buleud, diperkirakan mencapai tiga
meter. Dan, benteng ini menutupi hampir seluruh pantai yang berjarak puluhan
kilometer.
"Yah, sekarang ini keindahan panorama alam Pantai Selatan
Kecamatan Tegal Buleud tidak bisa leluasa dinikmati wisatawan yang berkunjung
ke sini. Apa lagi untuk bisa menikmati deburan ombak di pantai," ujar Ade
Sumantri (35) warga Kecamatan Tegal Buleud kepada wartawan, kemarin.
Akses jalan yang tersedia, katanya, hanya dekat muara Cikaso
selebar 3 meter. Dari muara Cikaso ini, wisatawan tidak akan bisa menikmati
panorama alam Pantai Selatan Kecamatan Tegal Buleud. Terlebih lagi, jembatan
untuk menuju muara Cikaso terbuat dari batang pohon kelapa. Jadi, sangat riskan
untuk keselamatan jiwa.
Tembok "Benteng Takesi" ini, menurut Ade, dibangun oleh
dua perusahaan penambangan pasir besi, masing-masing PT PT SSDP dan PT SBP.
Kedua perusahaan ini mendapatkan izin dari Pemerintah Kabupaten Sukabumi untuk
melakukan kegiatan eksploitasi pasir besi di Pantai Selatan Kecamatan Tegal
Buleud.
Kedua perusahaan tersebut, dinilai warga arogan. Sebab, keluh Ade,
tidak memperdulikan kondisi sosial warga setempat. Padahal, warga di Kecamatan
Tegal Bulued ini banyak yang menggantungkan nasibnya dari hasil laut.
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Dinas Pertambangan dan Energi
Kabupaten Sukabumi, Slamet Santoso menyesalkan sikap PT SSDP dan PT SBP.
Menurut dia, setiap hak atas tanah memiliki fungsi sosial. (Heddi Suhaedi)
0 komentar:
Posting Komentar